Sabtu, 26 September 2020

[Morning Walking] : Nature

Kalo di postingan sebelumnya gue ajak kalian menjelajah beberapa playground yang gue temukan saat jalan-jalan pagi, di postingan kali ini kita explore pemandangan alam yuuk!

Salah satu yang gue suka saat jalan-jalan pagi adalah bisa lihat pemandangan alam, dengan udara yang masih segar dan bersih, serta tentunya nggak banyak orang.
Jepang terkenal dengan kebersihannya, yang ternyata memang nggak bohong! 
Jalan-jalan yang bersih, rumah-rumah penduduk yang rapih dan tenang, fasilitas yang selalu terawat dan dijaga oleh penduduk sekitarnya, serta tentunya alam yang bersih dan udara yang segar.

So, let's explore the nature!

[Selalu sukaa kalo nemu hewan liar kayak begini]























[Ada si emeng juga!]







[Hello, dear!]


Beberapa foto di atas diambil di sekitar rumah penduduk. 
Kalo langitnya lagi bagus, hasil foto-foto bunga, serangga dan hewan liar pun jadi cantik banget!


Sedangkan beberapa foto di bawah ini diambil di tempat yang agak jauhan, melipir ke area gunung dan persawahan, dengan alam yang menakjubkan banget!
Kalo nggak inget kaki pegel dan jalan pulang yang lumayan jauh, kayaknya gue betah keliling-keliling sampe ke dalam gunung deh. Haha.






[Ada hutan bambu kayak begini donk di deket rumah!]



[Bahkan ada bunga matahari liar!]



[Kupikir sungai jernih begini cuma bisa diliat di komik atau anime, ternyata aslinya memang bersih banget ya!]







[Speecless deh ngeliat pemandangan ini!]



[Meski kadang ada juga yang bikin ketzel kayak begini. Gagaknya bangor ih!]



Kebayang kalo nemu ini pas malam hari ;(




[Autumn has coming!]


Masih banyak tempat yang bisa diexplore, yang tentunya selalu bikin jalan-jalan pagi makin semangat tiap paginya.

Kapan-kapan gue share lagi hasil jepretan jalan-jalan pagi nya ya!

Untuk cerita lengkap tentang jalan-jalan pagi, sila diintip disini ya :)

Happy morning!


[Morning walking] : Playground

Terakhir posting disini tahun 2016 lalu!
Weew, udah selama itu!
*bersihin sarang laba-laba*

Morning walking yang jadi aktivitas rutin beberapa bulan terakhir ini membuat gue menemukan banyak hal baru. Dan gue paling seneng kalo nemu playground. Apalagi playground yang kecil dan nyempil di tengah-tengah area perumahan. Berasa secret hiding place aja gitu :)

Gue salut sama penduduk sekitar karena setiap playground yang gue temukan pasti bersih dan terawat dengan baik. Nggak ada sampah bekas makanan, puntung rokok atau bercak kotor nggak jelas apapun itu namanya.
Palingan kotor dan basah kalo abis hujan, atau sampah daun kering dan sampah alami lainnya.
Tapi overall, bersih banget!
Apalagi kalo pagi-pagi banget, sepi nggak ada orang, berasa playground milik sendiri. Haha.

So, let's play!

[playground paling pertama yang gue temukan saat jalan-jalan pagi. Ketika gue datang lagi kesini besoknya, playground ini udah dibongkar dan sekeliling taman udah dipalang gitu T.T
Kayaknya sih mau direnovasi. Semoga cepet ya sembuh ya :)]


[Awalnya gue nggak ngeh ada playground ini, karena tempatnya nyempil dan tersembunyi pohon-pohon di sekitarnya. Udah kayak secret base camp. Haha.]



[Tempatnya masih sama dengan playground sebelumnya, tapi dari sudut view yang berbeda]



[Yang ini juga nyempil di deket tempat coin parking dan rumah-rumah penduduk]



[Nemu playground nyempil lagi]



[Playground terbesar dan terkeren yang gue temukan selama jalan-jalan pagi. Udah gitu deket rumah pulak! Bisa athletic juga! Bersiiiih banget tempatnya. KEREN, ya!?]



[Masih di tempat yang sama dengan athletic playground di atas. Ini satu taman luaaaas banget, bersih dan terawat. Puas deh main disini. Gratis pulak. Hohoho.]



[Masih di tempat yang sama dengan playground di atas. Duh, jadi pengen main ayunan sambil bengong menerawang ditemenin lagu-lagu melow gicuuu. Haha.]



[Another playground nyempil. Isinya cuma satu perosotan, satu kuda-kudaan, dan satu bangku taman. Tapi tetep terawat dan bersih!]



[Playground ini temanya kayu, bagus ya! Ada di sekitar belakang rumah gue. Baru tau di belakang rumah ada playground. Kebanyakan mengurung diri di kamar sih. Haha.]



[Yang ini lokasinya agak ke sekitar stasiun, tempat yang agak banyak orang. Tapi kalo pagi-pagi buta teuteup sepi donk ya!]






[Dua playground di atas tempatnya agak jauh dari rumah, di sekitaran area gunung dan sawah. Tempatnya nanjak pulak, jadi agak butuh perjuangan buat nemuin playground ini. Tapi karena diganjar dengan view yang indah banget dan awan yang cantik, setimpal lah ya :)]



[Another playground nyempil lagi :)]



[Seperti terlihat di latar view, playground ini ada di sekitar mansion dan apartment mewah, lokasinya pun deket stasiun dan pertokoan. Perosotannya keren banget. Pengen naik dan meluncur, tapi gue ragu apa badan gue muat nggak ya. Kan lucu kalo nyangkut di tengah-tengah. Haha.]



Gue yakin masih banyak playground yang masih belum gue temukan di sekitar rumah. 
Masih banyak 'temuan' menyenangkan yang bisa gue explore selagi jalan-jalan pagi. Salut banget sama penduduk yang selalu menjaga kebersihan dan merawat fasilitas umum, dan sama pemerintah setempat yang menyediakan ruang terbuka untuk penduduknya.

Semoga di negara gue juga bisa kayak begitu ya ;)

Untuk cerita lengkap tentang morning walking alias jalan-jalan pagi, sila diintip disini :)



Senin, 04 April 2016

Nara; Bertemu Dengan Rusa!

[12-Mar-16]

Awalnya kita berencana ke Kobe, tapi mengingat kaki yang udah gempor [meski stamina dan semangat masih FULL], akhirnya kita putuskan untuk pergi ke tempat yang deket aja, yaitu Nara.

Nara ini dikenal dengan patung budha, yang ukurannya guedeee pake banget. Selain itu, di Nara pun terkenal dengan Nara Park, dimana kita bisa melihat banyak rusa.

Kayak apa sih? Intip yuk!

[Hei, rusa cantik, sendiri aja? Godain kita dooonkkkk  *langsung diseruduk*]


Begitu tiba di Nara Park, kita langsung disambut kawanan rusa jinak.
Tanpa dikomando, mereka pasti langsung mendekat, apalagi kalo bawa makanan^^


[Tamannya luaaassss dan rusa-nya pun banyak]




["Beta haus, kakak. Minum dulu ya, poto-potonya ntar lanjut lagi!"
Situ pede amat, sapa juga yang mau ngajakin poto-poto-_____-
]




Dari Nara Park, tinggal ngesot dikit banyak kuil yang bisa kita kunjungi.
Mulai dari kuil kecil hingga kuil besar yang berisi banyak patung budha. Untuk kuil paling besar, kita harus membayar tiket masuk 500 Yen (sekitar 50ribu rupiah).

[Karena hari Sabtu, banyak wisatawan yang memadati sekitar Nara Park]



[Toshodaiji Temple]




[Todaiji Temple]


Karena penasaran dan prinsip "mumpung disini" atau "kapan lagi kesini" masih kami pegang erat [balon kali, pegang erat-erat], maka dua bolang ini pun beli tiket masuk untuk mengintip ada apa sih di dalam kuil ini.

Dan beginilah suasana di dalam kuil.


[Patung budha paling besar yang berada di tengah kuil dan bakal menyambut kita begitu memasuki kuil. Saking guedeenya, sampe pegel leher saat mau ngeliat patung dari atas ke bawah]



[Patung budha lainnya yang ada di dalam kuil]


Sebetulnya ada banyak patung budha di dalam kuil ini, tapi berhubung aku nggak begitu paham soal patung budha, jadinya hanya ngambil beberapa gambar aja^^


Puas berkeliling kuil dan melihat patung budha sampe pegel leher, karena saking guede dan tingginya, kedua bolang pun beringsut keluar, kemana lagi kalo bukan toko oleh-oleh!
*istigfar, istigfaaaarrrr!*

Karena pagi itu nggak begitu kepengen beli barang, kedua bolang yang kelaperan ini menyatroni para penjual makanan di sepanjang area Nara Park.

[Ada Yaki Senbei]



[Ada Strawberry Daifuku.
Daripada nyobain Daifuku-nya, kita lebih ngiler ngeliat stroberi-nya. Jadinya cuma beli stroberi yang MANIS banget! Pertama kali ngerasain stroberi semanis itu ^o^
]




Setelah puas mengelilingi Nara Park dan perut kenyang habis jajan, kami pun pergi menuju destinasi selanjutnya.
Not sure apa namanya, tapi yang tertulis di pamflet sih "Heijo Palace Site Daigokuden Hall".
Hmmm, mungkin sejenis bangunan istana kekaisaran, kah? Ya udin, kita coba pergi aja.

Dari Nara Park kita pergi menuju "Palace" dengan city bus selama kurang lebih 20 menit.
Begitu turun dari bis, woilaaa! Inilah pemandangan yang ada di depan kita.

[Bilangnya sih "Palace", tapi kayaknya ini cuma sebuah hall.
Hmm, mungkin kedua bolang ini lagi-lagi nyasar dan salah jalan....hihi.
]




[Meski kemaren waktu ke Tottori mendung dan gerimis, tapi alhamdulillah di Nara CERAH! Dan anget tentunya :)]




[Karena masih awal Maret, bunga-bunga pun belom pada mekar. Sayang, ya...]





[Ada beberapa kuncup yang udah mekar, sih. Cantik ya!]




[Sebelum pulang, nggak lupa beli matcha latte anget yang enaaaak bingiits!]



Penjelajahan di Nara selesai saat tengah hari.
Kami sengaja nggak explore Nara seharian, karena sorenya mau dipake buat acara belenjong di Osaka. Hoho.

Singkat memang jelong-jelong di Nara, tapi aku puas apalagi bisa ketemu rusa-rusa jinak nan lutu.
Oiya, sedikit tips kalo pergi ke Nara Park dan ketemu rusa, sebaiknya hati-hati dengan barang bawaan. Karena meski mereka jinak, ada kalanya juga suka nyosor dan nyomot barang bawaan, terutama yang berbahan kertas.
Beneran lho! Sering keliatan ada rusa yang narik-narik kertas yang dibawa pengunjung trus dilahap sampe abis. Rusaaa, rusaaaa, situ makanannya kertas ya?

Dan kalo mau ngasih makan rusa, di sekitar Nara Park ada penjual "Shika Senbei" atau sejenis kerupuk untuk makanan rusa. Harganya 150 Yen (sekitar 15ribu rupiah).

Bye-bye rusaaaa!!!

PS : Cerita lengkapnya bisa dilihat disini.




Minggu, 27 Maret 2016

Apa Saja yang Bisa Ditemukan di Gosho Aoyama Manga Factory?

[11-Mar-16]

Sebetulnya rencana pergi ke Tottori sebelumnya nggak pernah masuk dalam itine-ku selama di Jepang. Tapi, ketika baca-baca blog temen yang bercerita bahwa di Tottori ada Gosho Aoyama Manga Factory (GOMF), tanpa pikir panjang langsung deh dimasukin ke dalam itine.

Bagi penggemar Detektif Conan, GOMF ini berasa surga dan bakalan jerit-jerit nggak berhenti begitu tiba disana. Errr, mungkin yang jerit-jerit dan berdecak kagum ampe mangap cuma aku kali ya :D

Apa aja sih yang bisa kita temukan di sana? Yuuuk intip yuuuk!

1. Tottori Station


Karena tujuan kita ke Tottori Perfecture, pastinya kita harus ke Tottori Station, dan seperti ini pemandangan di depan station yang pagi itu diguyur gerimis dengan suhu dingin menusuk sekitar 5 derajadh!


Dari Shin-Osaka, aku dan Uul pergi pake City Bus dengan biaya 7,400 Yen (sekitar 760ribu rupiah) pergi-pulang, dan lama perjalanan satu kali jalan 3 jam. Dari Tottori Station, kita masih harus lanjut dengan kereta menuju Yura Station dengan perjalanan sekitar 1 jam, dan harga tiket 840 Yen (sekitar 90ribu rupiah).

Sebetulnya kami bisa saja pake kereta Shinkansen dan bisa menghemat waktu perjalanan. Tapi, karena harganya lumayan mahal (aku sih gratis karena pake JR PASS) dan kasian temenku kudu merogoh kocek dalem-dalem, akhirnya kita putuskan untuk pake Bis.

Tottori Station ini masih sangat tradisional lho. Kalo di station lain semua serba praktis dan cepat karena cukup pake kartu elektronik yang bisa gesek atau tempel doank saat keluar-masuk station, atau tiket eceran yang tinggal masukin ke mesin, di Tottori kartu elektronik nggak bisa dipake dan tiket pun kudu dicek serta dicap satu-satu oleh petugas station.


2. Sambutan meriah dari Conan di segala sudut station

Begitu tiba di Yura Station, semua atribut serba Conan langsung menyambut kita.




Begitu turun dari kereta, langsung disambut sama yang begini, bikin excited nggak tuh!
Karena Yura Station ini lebih dikenal dengan Conan Station, namanya pun diganti jadi Conan Station.
COOL!

Belum cukup sampai disitu, pasang mata kalian sejeli mungkin dan perhatikan sekeliling :
CONAN EVERYWHERE!!!!

 [tangga di sebelah station]




 [Masuk ke Station, Conan dari atap sampe bawah!]



[Gate station pun nggak lupa berhiaskan Conan]




[Bahkan coin locker pun Conan semuaa! Pengen dibawa pulang deh buat dijadiin lemari di kosan. *celingak-celinguk takut ketahuan petugas station*]


3. Sepanjang jalan kenangan Conan character!

Dari Yura (Conan) Station sebetulnya ada bis khusus yang bakal membawa kita langsung menuju Manga Factory. Tapi, atas saran dari para blogger yang udah pernah kesana, sebaiknya kita jalan kaki aja. Kenapa? Karena meski jarak yang ditempuh lumayan jauh yaitu sekitar 1 km, tapi sepanjang jalan banyak spot seru bertemakan Conan yang keren banget buat poto-poto.

Sekali lagi, kita kudu pasang mata sejeli mungkin, karena terkadang ada spot tersembunyi. Udah berasa kayak Conan yang lagi memecahkan misteri deh!

 [Perpustakaan daerah dengan maskot Conan di atasnya]




[Kang, lagi nungguin apa sih? Serius amat! 
Kalo aku lagi nungguin kamu jadi pacarku....#eeaak]




[Sepanjang jalan, sampul komik Conan yang terpatri di batu seperti ini terpampang hingga tiba di Manga Factory]




[Padahal udah tengah hari, tapi sepanjang jalan sepiiiii banget, cuma ada dua bolang yang lagi jalan di depan dan satunya sibuk motret! Bahkan bisa tidur-tiduran di tengah jalan^^]




[Bahkan di depan gedung pemerintahan pun Conan yang ngegemesin ini nongkrong dengan kecenya]




[Conan bridge yang airnya beniiiiing banget kayak Shinichi Kudo...hihii]




[Kalo jeli, di Conan Brige pun kita bisa menemukan Conan dkk]



[Ada juga Conan yang siap-siap nyebur di sisi jembatan]



[Bahkan Ran dan Shinichi pun nggak mau ketinggalan buat ikutan mejeng]



[Aku nggak tau pasti ini tempat apa, mungkin arena bermain gitu, karena waktu itu cuma liat dan foto dari jauh]



[Bahkan penanda toilet wanita dan pria-nya pun pake icon Shinichi dan Ran. Kreatif, ya!]



[Ini bangunan toilet umum lho, duo couple ini teuteup nggak mau ketinggalan buat mejeng]



[Ciluuuukk baaaaa!]



[OMAIGADH! Ada Shuichi Akai!!! Aaaaakkkkk, kenapa dirimu ada di jalan begitu sih, Kang!?]


Baidewey, setiap beberapa ratus meter mendekati Manga Factory, ada petunjuk seperti ini dengan icon karakter Conan yang berbeda di setiap gambarnya.
Karena aku ngefans banget ama Akai, jadi yang difoto Mas Akai aja yaa :D



[Kaito Kid juga nggak mau kalah, sama-sama ikutan mejeng.
Sayangnya waktu itu mendung, jadi fotonya pun agak gelap...
]


4. Gosho Aoyama Manga Factory

Setelah jalan kurang lebih 30 menit dan menempuh jarak 1 Km, kami pun tiba di Gosho Aoyama Manga Factory.




5. Mobil VW kodok-nya Profesor Agasa

[Bener-bener niat ini yang bikin mobil! Sama persis kayak di komik!]



6. Tiket masuk


Ada cerita lucu dibalik tiket masuk ini.
Cerita apa? Baca di sini yaa :)


7. Sambutan dari Conan dkk 

[Begitu memasuki Manga Factory, kita bakal disambut Conan dan Shinichi dalam berbagai pose]



8. Ruang kerja Aoyama Gosho - sang author Conan




9. Karya-karya Aoyama Gosho

[Karena karya original sang author nggak boleh dipoto, jadinya cuma sebagian yang bisa diabadikan]



[Komik Conan dalam berbagai versi bahasa di seluruh dunia. Weewww, keren yaak!! Indonesia juga ada donk pastinya.]




[Beberapa goodies untuk acara yang di support oleh Conan secara langsung. Kebanyakan sih event-event di Tottori, kayak lomba marathon atau olahraga, dsb]



10. Berfoto bersama sang author : Aoyama Gosho




11. Kawanan Berjubah Hitam

[Perkenalkan, saya anggota kawanan berjubah hitam yang baru, tapi agak-agak nge-pink *disambit*]



12. Alat-alat rahasia Conan


Yang suka baca komik Conan pasti tau donk ini alat apa. Yup! Dasi kupu-kupu pengubah suara yang suka dipake Conan untuk meniru suara Kogoro Mouri.
Di Manga Factory ini, kita pun bisa mengubah suara kita dengan menggunakan dasi kupu-kupu ini. Beneran suara jadi berubah lho! Dari mulai suara anak kecil yang cempreng, sampe suara bapak-bapak yang berat dan nge-bass banget.
That's Cool!



Skateboard tenaga surya yang sering dipake Conan buat ngejar penjahat saat kepepet ini bisa kita mainkan layaknya main game racing.
Saking serunya, sampe-sampe ada satu bolang keasikan maen skateboard dan nggak mau pulang. Haha.


13. Maket trik kasus

Penggemar setia Conan pasti hapal kasus dan trik apa aja yang pernah muncul di komik. Naah, di Manga Factory ada beberapa maket yang trik-nya bisa kita praktekkan langsung.


Yang ini maket untuk trik mengelabui pintu dengan memakai cermin di depannya.
Prakteknya pun gampang, kita tinggal tekan tombol dan pintu di dalamnya akan otomatis terbuka, lalu terkuaklah trik pintu cermin.
Btw, itu bocah satu masih aja maen skateboard. Wooi, udahan wooii! Hihi.



Maket kedua adalah trik pintu yang menggunakan selotip.
Di komik, terjadi kasus pembunuhan ruang tertutup yang triknya menggunakan selotip sehingga bisa dibuat seolah-olah bunuh diri dan dikunci dari dalam.
Aku nyoba trik ini, tapi gagal mulu, jadinya nyerah deh. Haha.
Mungkin belum cukup kualifikasi jadi penjahat, eh..detektif maksudnya.


  

Maket terakhir adalah trik nenek-nenek lewat di depan pintu, padahal aslinya cuma gambar aja.
Maket ini juga gampang banget dipraktekin, cuma tekan tombol dan woilaaa gambar nenek-nenek muncul seolah-olah dia lagi jalan di balik pintu.


14. Photo with 3D character


Masih inget tiket yang tadi disebutin di awal?
Naahh, di salah satu spot kita bisa berfoto bareng dengan karakter 3D hanya dengan menempelkan hologram ke sebuah kamera, dan woilaaaa muncul deh!
Di setiap tiket, karakter yang muncul berbeda dan kita nggak tau karakter apa yang bakal muncul.

Kebetulan tiket punyaku munculnya Kaito Kid!
Aaaakkkk!!! Senangnyaaa!!!


15. Bergaya ala Kogoro Tidur


Di kursi itu kalian bisa pura-pura duduk tertidur kayak Kogoro Mouri yang udah ditembak peluru bius-nya Conan, dan disampingmya Conan bakalan meniru suara Kogoro yang tidur dengan dasi kupu-kupu pengubah suara :)


16. Gosho Aoyama Theater


Waktu liat ada theater, aku dan temenku langsung duduk paling depan dan siap-siap ngerekam, karena mengira theater-nya bakal kayak puppet show.
Tapi rupanya boneka-nya cuma gerak-gerak doank plus pake background music. Kuciwa deh^^


17. Oleh-oleh!


Nggak lengkap rasanya kalo pulang dari suatu tempat tanpa membawa buah tangan dan kenang-kenangan.
Soo, satu helai T-shirt Conan pun diboyong pulang buat kenang-kenangan.
Harganya lumayan mihil sih untuk sebuah T-shirt, tapi gapapa lah toh kalo pergi ke tempat jauh, selalu ada alasan "mumpung disini" atau "kapan lagi bisa kesini".


Secara keseluruhan aku PUAS!
Apalagi Conan udah jadi teman setiaku dari SMP, dan sampai sekarang cuma komik Conan yang terus aku beli dan koleksi, disaat komik-komik lainnya udah males dikumpulin.
Perjalanan 8 jam, ongkos transport yang mahal, dan lelah pun terbayar dengan kepuasan bisa mengunjungi kota kelahiran sang author sekaligus karya-karyanya.

Ini pendapat pribadi sih, Manga Factory yang sekarang aku rasa masih kurang guedee, semoga ke depannya bisa lebih diperluas dan diperbanyak, terutama maket contoh trik kasusnya^^

Last, semoga bisa dateng ke sini lagi.
Amin :)


PS : Untuk cerita lengkapnya, bisa dilihat disini.